Jurnal Aliansi Keperawatan Indonesia https://aliansi.lenteramitralestari.org/index.php/jaki <p><img style="float: left; width: 275px; margin-top: 8px; margin-right: 10px; border: 2px solid #184b80;" src="https://aliansi.lenteramitralestari.org/public/site/images/adminaliansi/jaki-usulan.png" alt="" width="1622" height="1085" />Jurnal Aliansi Keperawatan Indonesia (JAKI) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Yayasan Lentera Mitra Lestari, berlokasi di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat <em>(Akta Pendirian Nomor 03/2021 serta sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-0000777.AH.01.04.2021 Tentang Pendirian Badan Hukum Yayasan Lentera Mitra Lestari)</em>. JAKI teregistrasi pada Badan Riset Nasional berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 30627796/II.7.4/SK.ISSN/07/2024 dengan <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20240516461697252" target="_blank" rel="noopener"><strong>E-ISSN: 3062-7796</strong></a>. JAKI merupakan media publikasi yang memfasilitasi deseminasi hasil-hasil penelitian dalam meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. JAKI menggunakan Bahasa Indonesia dalam penerbitan setiap artikel dan menerima naskah pada bidang kesehatan. Naskah akan dilakukan review oleh peer-review (mitra bestari JAKI). Editorial board dan mitra bestari berasal dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. JAKI diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember.</p> Yayasan Lentera Mitra Lestari en-US Jurnal Aliansi Keperawatan Indonesia 3062-7796 Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique Terhadap Kualitas Hidup Orang Dengan HIV/AIDS https://aliansi.lenteramitralestari.org/index.php/jaki/article/view/11 <table width="624"> <tbody> <tr> <td width="425"> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Kualitas hidup merupakan suatu aspek kehidupan seseorang yang berfungsi dengan baik dan dapat menikmati hidupnya dengan menjalankan perannya secara memuaskan. Terapi Spiritual Emotional Freedom (SEFT) merupakan terapi yang menggunakan metode tapping pada titik meridian dengan melibatkan Tuhan didalamnya. <strong>Tujuan</strong>: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi spiritual emotional freedom technique terhadap kualitas hidup orang dengan HIV AIDS. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen rancangan one group pre test – post test design. Jumlah sampel penelitian adalah 25 responden. Responden diberikan terapi sebanyak delapan kali dalam satu bulan, alat ukur yang digunakan yaitu WHOQOL-BREF. Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. <strong>Hasil</strong>: Hasil uji Wilcoxon Signed Rank dengan nilai p = 0,000 (p&lt;a 0,05) maka Ha diterima, berarti ada pengaruh terapi spititual emotional freedom technique terhadap kualitas hidup orang dengan HIV AIDS di Yayasan Spirit Paramacitta Denpasar. <strong>Kesimpulan</strong>: Terdapat pengaruh signifikan antara pengaruh terapi SEFT terhadap kualitas hidup pada ODHA.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Gede Arya Bagus Arisudhana Ni Kadek Pradnyani Copyright (c) 2025 Gede Arya Bagus Arisudhana, Ni Kadek Pradnyani https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-31 2024-12-31 1 2 45 52 10.55887/jaki.v1i2.11 Eksplorasi Pengalaman Mahasiswa Terhadap Kesulitan Menghadapi Ujian OSCA https://aliansi.lenteramitralestari.org/index.php/jaki/article/view/9 <table width="624"> <tbody> <tr> <td width="425"> <p><strong>Latar Belakang:</strong> OSCA adalah jenis evaluasi cutting edge yang berfungsi untuk menguji keterampilan mahasiswa kesehatan. Dalam menghadapi ujian OSCA tantangan terbesar bagi mahasiswa keperawatan yang sering dialami, baik sebelum, selama, maupun setelah ujian OSCA yaitu kecemasan. Kecemasan merupakan keadaan emosi negatif yang ditandai dengan firasat dan ketegangan fisik, seperti detak jantung yang cepat, berkeringat, dan kesulitan bernapas. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman mahasiswa terhadap kesulitan menghadapi ujian OSCA. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sampel dilakukan dengan <em>purposive sampling</em>, jumlah sampel sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Metode Analisis data menggunakan metode Analisis Collaizi. <strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian eksplorasi pengalaman mahasiswa terhadap kesulitan menghadapi ujian OSCA terbagi menjadi 7 tema yaitu, 1) Pengalaman terburuk selama ujian OSCA , 2) Manajemen atau pengelolaan stres sebelum dan sesudah ujian OSCA , 3) Harapan di masa mendatang saat ujian OSCA , 4) Cara mengelola waktu belajar menghadapi ujian OSCA , 5) Tantangan utama persiapan ujian OSCA , 6) Strategi atau metode belajar untuk memahami materi dan keterampilan sebelum OSCA , 7) Cara mengatasi rasa cemas atau stres sebelum ujian OSCA. <strong>Kesimpulan:</strong> Pengalaman mahasiswa saat menghadapi ujian OSCA ternyata menjadi tantangan terbesar bagi mahasiswa keperawatan.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Azzahra Vanda S Deandra Arthamevia B Nesya Rahma W Fadia Nur Maya Hasnahayu Liswidya D Farid Febri S Linda Puspita Sari Bagus Nur Yuda Satriya Pranata Copyright (c) 2024 Azzahra Vanda S, Deandra Arthamevia B, Nesya Rahma W, Fadia Nur Maya, Hasnahayu Liswidya D, Farid Febri S, Linda Puspita Sari, Bagus Nur Yuda, Satriya Pranata https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-31 2024-12-31 1 2 53 66 10.55887/jaki.v1i2.9 Hubungan Kesehatan Mental Dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Semester Akhir https://aliansi.lenteramitralestari.org/index.php/jaki/article/view/7 <table width="624"> <tbody> <tr> <td width="425"> <p><strong>Latar Belakang:</strong> Mahasiswa Tingkat akhir dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kesehatan mental. Kesehatan mental adalah kondisi psikologi dan emosional seseorang yang mungkinkannya untuk hidup dengan baik. <strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui hubungan Kesehatan mental dengan kualitas hidup mahasiswa semester akhir program studi di Universitas Muhammadiyah Semarang. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain <em>cross-sectional</em>. Sampel penelitian ini berjumlah 48 orang diambil dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Semarang, pengambilan data dilakukan pada bulan November 2024. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuisioner Kesehatan Mental dan WHOQOL-BREF. Analisis data menggunakan uji <em>spearman-rank</em>. <strong>Hasil:</strong> Sebagian besar mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Semarang memiliki kesehatan mental dan kualitas hidup pada kategori sedang (27,1%). Hasil uji hipotesis diketahui nilai P = 0,009 (α = 0,05). Nilai korelasi ditunjukkan dengan nilai R = 0,473. <strong>Kesimpulan:</strong> Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikkan antara kesehatan mental dengan kualitas hidup mahasiswa semester akhir di Universitas Muhammadiyah Semarang. Kesehatan mental yang baik akan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, termasuk dalam aspek sosial, fisik, dan emosional, yang pada gilirannya berdampak positif.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Mutiara Fayzah Diah Ayu Yunita Aprilia Dhia Salsabila Mega Aulia Eka Ratnawati Nadia Salma Siti Ismailatul Dian Andre Copyright (c) 2024 Mutiara Fayzah, Diah Ayu, Yunita Aprilia, Dhia Salsabila, Mega Aulia, Eka Ratnawati, Nadia Salma, Siti Ismailatul, Dian Andre, Satriya Pranata https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-31 2024-12-31 1 2 67 74 10.55887/jaki.v1i2.7 Efikasi Diri Dengan Tingkat Kecemasan Pada Perawat Di Ruang Instalansi Gawat Darurat https://aliansi.lenteramitralestari.org/index.php/jaki/article/view/10 <table width="615"> <tbody> <tr> <td width="437"> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Peran tenaga medis ataupun paramedis khususnya perawat sebagai garda terdepan dalam menangani beberapa kasus penyakit menular maupun tidak menular saat ini menjadi sangat penting, mereka harus siap dan rela dengan tingkat resiko penularan yang tinggi untuk melayani dan merawat pasien setiap harinya. Adanya efikasi diri dalam diri individu dapat membantu perawat meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk mampu berbuat lebih sesuai tujuan yang dihadapi dengan meningkatkan motivasi dan emosional positif dalam diri individu walaupun dalam keterbatasan yang sedang dihadapi. <strong>Tujuan</strong>: Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan <em>efikasi diri </em>dengan tinfkat kecemasan pada perawat diruang instalansi gawat darurat. <strong>Metode</strong>: Metode penelitian yang digunakan yaitu <em>deskriptif korelational </em>dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah sakit BMed. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>total sampling</em> dengan besar sampel 27 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu <em>general efikasi diri </em>dan <em>Hamilton Anxiety Rating Sclae </em>(HARS). Analisa data mengunakan uji <em>Sperman Rank</em>. <strong>Hasil</strong>: Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan dari 27 responden rata-rata usia responden 34, 11 tahun, didominasi oleh perempuan (53,6%), pendidikan terakhir tarbanyak S1/profesi (53,6%), masa kerja didominasi &gt; 5 tahun (57,1%). Tingkat efikasi diri Sebagian besar rendah (67,9%) dan tingkat kecemasan didominasi kecemasan berat (39,3%). Hasiluji <em>spearman rank </em>menunjukkan nilai p<em> = </em>0,000 (&lt;0,05). <strong>Kesimpulan</strong>: Ada hubungan yang signifikan antara <em>efikasi diri </em>dengan tingkat kecemasan pada perawat di ruang instalansi gawat darurat.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Ni Luh Putu Adhi Mayastini Gde Yasa Antarika Copyright (c) 2024 Ni Luh Putu Adhi Mayastini, Gde Yasa Antarika https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-31 2024-12-31 1 2 75 83 10.55887/jaki.v1i2.10 Pengaruh Senam Rematik Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia https://aliansi.lenteramitralestari.org/index.php/jaki/article/view/8 <table width="624"> <tbody> <tr> <td width="425"> <p><strong>Latar Belakang:</strong> Penurunan fungsi organ memicu terjadinya berbagai penyakit degenerative dimana paling banyak diderita oleh lansia. Salah satu gangguan sistem yang sering dialami lansia adalah penurunan pada sistem muskuloskeletal khususnya rematik. Nyeri sendi paling sering disebabkan oleh proses penuaan, berkaitan dengan kerusakan pada tulang rawan sendi yang dialami menjadi tipis sehingga permukaan tulang tumbuh saling berdekatan. Salah satu upaya non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri sendi yaitu senam rematik. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh senam rematik terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di Desa Bukian. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dengan rancangan One group pretest- posttest design, populasi pada penelitian ini sejumlah 53 responden dengan penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenis non probability sampling yaitu purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 41 responden. Instrumen pada penelitian ini yaitu, menggunakan SOP senam rematik dan Numeric Rating Scale (NRS). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. <strong>Hasil:</strong> Berdasarkan hasil uji statistik yang menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, diperoleh bahwa nilai p-value = 0,000 yang memiliki arti p&lt;0,05. Sehingga dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima <strong>Kesimpulan:</strong> Dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Senam Rematik Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia Di Desa Bukian</p> </td> </tr> </tbody> </table> I Wayan Dandi Pratama Copyright (c) 2024 I Wayan Dandi Pratama https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-12-31 2024-12-31 1 2 84 94 10.55887/jaki.v1i2.8